Iman Islam menyatakan bahwa Kenabian berakhir dengan nabi terakhir, Muhammad adalah yang terakhir dan paling terkenal dari semua nabi dalam Quran.
Dia menyampaikan pesan Allah kepada orang-orang Arab, yang terutama adalah penghuni gurun.
Muhammad memimpin dengan teladan dan mengajarkan para pengikutnya untuk bersatu, bekerja sama dan percaya kepada Allah.
Ajaran Alquran fokus untuk membantu manusia memahami hukum spiritualitas dan agama.
Ini termasuk hukum yang mengatur ekonomi, politik, pendidikan dan pernikahan.
Misalnya, salah satu perintah dalam Al-Qur’an adalah menafkahi pasangan, orang tua, dan saudara kandung.
Juga, pasangan diharapkan untuk saling membantu dengan tugas-tugas rumah tangga.
Mencapai tujuan moral membutuhkan perencanaan dan kerja sama yang matang.
Itulah sebabnya Muhammad mengkhotbahkan kerja sama dan kepercayaan kepada Allah kepada para pengikutnya.
Pilar Islam lainnya berkaitan dengan ekonomi dengan dukun yang menyatakan bahwa umat Islam harus menggunakan kekayaan mereka untuk amal daripada menimbunnya.
Di masa lalu, para pemimpin seperti Muhammad menggunakan kekayaan mereka untuk tujuan yang baik – seperti menyediakan makanan bagi para pengikutnya yang lapar atau melindungi rakyatnya dari bahaya.
Oleh karena itu, Muhammad menasihati umatnya untuk tidak menimbun barang; dia menyebutnya Muthanna (kata Arab yang bisa berarti keserakahan atau kelebihan).
Selain menasihati agar tidak menimbun barang, Muhammad juga menasihati para pengikutnya agar tidak membayar bunga atas pinjaman mereka.
Selain melarang penimbunan barang atau bunga pinjaman, Muhammad juga melarang konsumsi alkohol dan perjudian sebagai praktik fasik yang merugikan masyarakat luas.
Berdasarkan ajaran Alquran ini, praktik ekonomi kooperatif sangat penting bagi orang-orang sezaman Muhammad untuk mengikuti Islam di sepenuhnya.
Bekerja sama satu sama lain secara ekonomi membantu para pengikut berfokus pada tujuan spiritual daripada barang-barang material.
Penggunaan amal mempromosikan praktik keuangan yang baik dan membantu pengikut mengatasi keserakahan dengan memberi mereka apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang mereka inginkan.
Selanjutnya, mengikuti ajaran Muhammad tentang pinjaman mendorong pengembangan model bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi- yang mempromosikan pembangunan ekonomi di negara Islam.
Pilar pertama Islam menyatakan bahwa setiap orang harus mengikuti keyakinan kenabian kepada Allah.
Ini disebut syahadat, dan ditulis dalam bahasa Arab sebagai ‘Haruskah Saya memberi tahu Kalian sesuatu yang belum pernah diceritakan sebelumnya? .
.
.’ selama kelahiran anak.
Dengan mengucapkan syahadat ini, orang mengaku beriman kepada Allah sebagai Tuhan-yang mirip dengan mengaku keyakinan agama.
Memproklamirkan keimanan seseorang kepada Allah adalah penting untuk menjadi seorang Muslim- hal itu menunjukkan bahwa seseorang dapat berpikir dan bertindak berdasarkan nilai-nilai spiritual.
Pada dasarnya, beriman kepada Allah berarti bertindak dari tempat spiritualitas; tidak cukup hanya berbicara tentang spiritualitas.
Untuk mengikuti Islam sepenuhnya, seseorang juga harus bertindak berdasarkan keyakinannya.
